PSBB Lagi, 6 Hal Ini Bantu Kamu Tetap 'Waras' selama di Rumah Aja
Semenjak Indonesia pertama-tama memverifikasi masalah COVID-19 pada 2 Maret lantas, sampai sekarang belum nampak ada pengurangan angka penyebaran. Serta, angka kenaikannya semakin mencemaskan, hingga Pemerintah Propinsi DKI Jakarta harus menarik tuas "rem genting" dengan kembali lagi menetapkan limitasi sosial bertaraf besar (PSBB) mulai Senin, 14 September 2020.
"Penerapan PSBB di DKI Jakarta mulai akan dikerjakan 14 September," tutur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pertemuan wartawan dengan cara virtual dari Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, di hari Minggu (13/9/2020).
Dengan pemberlakuan kembali lagi PSBB, ini mewajibkan masyarakat untuk batasi pekerjaan yang dilaksanakan di luar rumah. Beberapa karyawan akan kerja di rumah. Kamu termasuk juga?
Tidak dapat dimungkiri kesibukan di dalam rumah saja terkadang tidak gampang, terutamanya buat kesehatan mental. Lalu, apakah yang dapat kita kerjakan untuk jaga diri kita masih "waras"? Baca sedetailnya di bawah ini.
Dikutip Washington Post di bulan Maret lantas, berlangsung kenaikan pemakai game sebesar 35 % dari tahun awalnya. Ini memperlihatkan, banyak antara kita yang pilih bermain game untuk kesibukan selingan semasa work from home (WFH) atau di dalam rumah saja.
Main game tidak selamanya menggambarkan kemalasan, lho. Kenyataannya, tidak hanya dapat buat kita terhibur, dan juga bawa faedah buat kesehatan mental kita.
Satu studi dalam American Psychologist Journal tahun 2014 menerangkan mengenai faedah main game. Pada umumnya, baik game tradisionil atau game melalui konsol atau online bisa membuat jiwa pertandingan serta kooperatif, tingkatkan emosi positif, serta tingkatkan kemampuan kreasi.
Disamping itu, studi itu menerangkan jika game sekarang ini juga tawarkan pengalaman gaming sekalian lakukan hubungan sosial.
Meskipun demikian, main game semasa di dalam rumah saja jangan dilaksanakan terlalu berlebih. Walau punyai faedah buat kesehatan mental, tapi ada juga bagian negatifnya.
Menurut satu riset dalam jurnal Frontiers in Psychology tahun 2019, game mempunyai efek negatif pada pemainnya seperti meningkatkan taktik coping maladaptif, menimbulkan perasaan negatif, harga diri rendah, opsi untuk menyendiri, serta prestasi sekolah yang jelek. So, be wise, ya!
Jaga supaya diri supaya masih repot salah satu langkah untuk coping depresi ditengah-tengah epidemik. Masih repot akan mengakibatkan dirimu teralihkan dari beberapa hal negatif yang sering ada waktu segala hal berasa memberatkan, berasa kesepian, atau terisolasi.
Satu riset yang diedarkan dalam jurnal Psychological Science tahun 2010 memperlihatkan jika kita bahagia waktu kita repot. Studi itu mendapatkan jika tidak ada perbedaannya apa kesibukan repot itu mempunyai arah atau mungkin tidak, semasa individu itu mempercayainya.
Semasa epidemik, kamu dapat menyibukkan diri dengan kerja di rumah atau dengan kerjakan hoby. Rajin mendalami pengetahuan baru menolong dalam membuat dirimu masih repot. Ingat, repot yang disebut di sini bukan bermakna terus menerus kerja dari pagi sampai larut, ya! Walaupun kerja dilaksanakan di dalam rumah, tetapi kamu harus tetap tahu waktu. Kesehatanmu semakin lebih penting.
Olahraga adalah salah satunya langkah dalam manajemen depresi yang baik. Banyak riset yang mengutarakan impak olahraga pada kesehatan mental.
Satu riset dalam jurnal Psychiatria Polska tahun 2004 menyampaikan jika kesibukan fisik dengan cara relevan mempunyai faedah pada kesehatan mental, khususnya pada masalah berkaitan kekhawatiran serta stres.
Olahraga ritmis, aerobik, serta olahraga yang memakai otot besar seperti joging, berenang, naik sepeda, serta jalan kaki dapat dibuktikan mempunyai dampak besar pada kesehatan mental.
Istilah Dalam Sabung Ayam dan Keuntungan Bermain Secara Online Olahraga dapat tingkatkan temperatur badan, perputaran darah di otak, serta berefek pada sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal serta reaktivitas fisiologis pada depresi. Disamping itu, olahraga bisa tingkatkan efikasi diri (kekuatan unutk capai arah atau hasil yang diharapkan) serta kurangi disonansi kognitif.
Semasa PSBB memang kamu tidak dapat lagi olahraga di gym. Tetapi, olahraga dapat terus dapat dilaksanakan di lingkungan rumah, kan? Kamu dianjurkan untuk olahraga semasa 15-30 menit minimum 3x satu minggu. Sedapat mungkin, jauhi keramaian saat olahraga.
Walaupun di dalam rumah saja, tapi bukan bermakna jalinan sosial terputus dengan cara keseluruhan. Satu riset dalam Journal of Health and Social Behavior tahun 2011 menyampaikan jalinan sosial—baik dengan cara jumlah atau kualitas—memengaruhi kesehatan mental, sikap kesehatan, kesehatan fisik, serta efek kematian.
Jalinan sosial yang sedikit, jarang-jarang, atau serta tidak sempat dilaksanakan terkait dengan efek semakin tinggi alami penyakit serangan jantung berulang-ulang, masalah autoimun, serta kanker.
Menurut studi dalam American Sociological Ulasan tahun 1996, jalinan yang suportif terkait dengan tingkat desakan psikologis yang rendah.
Oleh karenanya, upayakan untuk selalu tersambungsi dengan rekan, pasangan, serta/atau keluarga walaupun tidak dapat berjumpa bertemu muka. Kamu dapat bertanya berita melalui pesan atau kadang-kadang atau dengan cara teratur kerjakan panggilan video.
Kesibukan itu akan menolong kamu untuk sama-sama share narasi semasa epidemik. Seringkali, lho, sama-sama berganti narasi dapat membuat kamu mengucapkan syukur dan sama-sama mendoakan serta memberikan dukungan keduanya. Diri kamu akan berasa lebih bagus.
Riset dalam jurnal Personality and Social Psychology Bulletin tahun 2017 ungkap langkah yang lain dapat kita kerjakan untuk untuk tingkatkan kesejahteraan emosional, yakni dengan mengaplikasikan sikap pro sosial.
Dengan menolong seseorang, kita ikut mengendalikan emosi kita sendiri, kurangi tanda-tanda stres, serta pada akhirnya bisa tingkatkan kesejahteraan emosional kita.
Membantu sama-sama di sini tidak harus berbentuk memberikan uang, tapi juga bisa dengan hal simpel. Contohnya dengan menolong pekerjaan rumah setiap hari, kirim makanan yang kita masak, serta ada banyak lagi contoh yang lain.
Berdasar riset dari International Journal of Behavioral Medicine tahun 2005, melakukan perbuatan bagus di dalam beberapa hal kecil atau besar bukan hanya membuat kita berasa baik, dan juga betul-betul membuat kita bertambah lebih baik (bertambah bahagia, bertambah sehat, serta hidup semakin lama).
Kamu dapat juga share pengetahuan yang kamu punya dengan cara daring untuk bentuk kesibukan membantu sama-sama. Jangan kikir pengetahuan, ya!
Beberapa orang yang berasa semakin tenang saat dekatkan diri pada Yang Maha Kuasa atau beraktivitas spiritual. Satu penjelasan dari Mental Health Foundation tahun 2006 menyampaikan jika kesibukan spiritual bisa menolong dalam menangani stres, kekhawatiran, masalah depresi saat trauma, serta skizofrenia.
Disamping itu, kesibukan spiritual mengubah kesehatan fisik. Diambil dari jurnal Current Directions in Psychological Science tahun 2001, gestur atau komponen spiritualitas spesifik bisa mengubah dengan cara positif beberapa proses fisiologis yang terjebak dalam kesehatan.
Emosi yang ada dalam kesibukan spiritual seperti keinginan, kenikmatan, cinta, serta pengampunan mengubah jalan saraf yang tersambung ke skema endokrin serta kebal badan.
Oleh karenanya, kamu dapat jadikan kesibukan spiritual untuk taktik dalam menangani depresi semasa epidemik.
Itu barusan banyak hal yang dapat kamu kerjakan untuk mempertahankan kesehatan mental semasa di dalam rumah saja, terutamanya sesudah pemberlakuan lagi PSBB di Jakarta mulai Senin, 14 September 2020.
Masih di dalam rumah penting untuk menolong turunkan pergerakan penyebaran COVID-19. Tetapi, kita harus juga masih aktif supaya situasi mental (serta fisik) kita masih terbangun.
Yuk, taati prosedur kesehatan yang berlaku, menjaga gaya hidup masih sehat, gunakan masker jika harus keluar dari rumah ( saat sakit serta ada di dekat orang sakit) dan menjaga kebersihan diri serta sekitar lingkungan. Mudah-mudahan angka penyebaran dapat selekasnya turun serta epidemik selekasnya usai.