Muncul Klaster Kantor BPJS Kesehatan Boyolali, 72 Orang Swab COVID-19
Cluster baru virus corona (COVID-19) ada lagi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Awalnya ada cluster pengawas pemilu (Bawaslu) di wilayah itu.
Istilah Dalam Sabung Ayam dan Keuntungan Bermain Secara Online Beberapa masalah virus corona mencolok disingkap Kepala Dinkes Boyolali, dr Ratri S Survivalina pada Minggu (13/9/2020). Salah satunya ada tambahan 9 masalah COVID-10, semasing dari cluster Bawaslu Boyolali serta cluster kantor BPJS Kesehatan Boyolali.
Penambahan masyarakat yang terverifikasi positif COVID-19 itu, masih didominasi ada kontak langsung dengan masalah positif virus corona awalnya.
Yang paling baru, faksinya sudah lakukan analisis berbentuk screening dengan lakukan swab tes di kantor BPJS Kesehatan. Swab dilaksanakan di kantor Perizinan atau Dinas Penanaman Modal serta Service Terintegrasi Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Boyolali, yang tempatnya bersisihan.
Ratri menjelaskan ada 33 orang yang dilaksanakan tes swab di kantor BPJS Kesehatan Boyolali. Sekitar 31 orang hasilnya sudah diketahui, dimana sembilan orang positif COVID-19 serta 21 orang negatif virus corona. Sedang 2 orang bekasnya masih menanti hasil tes swab keluar.
"Tes usap (swab) pegawai di Kantor DPMPTSP Boyolali dari 39 orang yang telah keluar 16 orang, serta hasilnya negatif (COVID-19)," tuturnya merilis Di antara.
Sekitar 100 orang dilaksanakan swab tes di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali. Dari keseluruhan itu, 46 telah keluar hasilnya serta negatif virus corona.
Sesaat tes swab cluster Bawaslu Boyolali diiringi 344 orang dimana 333 orang telah keluar hasilnya. Yaitu 103 orang terverifikasi positif COVID-19, 230 orang yang lain negatif virus corona, dan bekasnya 11 orang masih menanti hasil.
Ihwal persiapan rumah sakit menanggapi makin bertambah masalah terverifikasi positif, lanjut Ratri, pasien yang dirawat di Rumah Sakit Genting COVID-19 (RSDC) Boyolali dengan kemampuan 70 orang sekarang ini menyusut lumayan banyak. Tinggal 18 orang yang dirawat. Walau begitu, dia menyarankan pada warga selalu untuk mengaplikasikan prosedur kesehatan COVID-19 tiap melakukan aktivitas.
"Sebab masyarakat yang terverifikasi positif COVID-19, umumnya situasi sehat-sehat semua atau orang tanpa ada tanda-tanda (OTG), karena itu mereka umumnya melakukan karantina mandiri. Aplikasikan 3M plus yaitu menggunakan masker, jaga jarak, membersihkan tangan dengan sabun plus kerjakan sikap Pergerakan Warga Hidup Sehat (Germas)," paparnya.
Berdasar situs covid19.boyolali.go.id per 13 September 2020 jam 16.32 WIB, kumulatif masalah positif di Kabupaten Boyolali capai 684 masalah. Dari jumlah itu, sekitar 133 orang masih dirawat, 200 orang karantina mandiri, 328 orang pulih, 23 orang wafat.